Jakarta, Seminung.com — Menjelang tutup tahun, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan paket stimulus ekonomi baru senilai Rp16,23 triliun. Dana segar ini digelontorkan lewat delapan program, mulai dari magang untuk fresh graduate, bantuan pangan, hingga padat karya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, stimulus ini tidak menambah beban APBN. Menurutnya, anggaran berasal dari realokasi dana yang penyerapannya kurang optimal.
“Bukan berarti defisit melebar. Daripada sisa, mending dipakai untuk program yang berdampak langsung,” kata Purbaya di Istana Negara, Senin (15/9/2025).
Apa Saja Programnya?
Magang Fresh Graduate
Lulusan baru bisa ikut program magang dengan uang saku Rp3,3 juta per bulan selama enam bulan. Tahun ini ditargetkan 20 ribu peserta.
Insentif Pajak PPh 21
Pajak penghasilan sektor pariwisata ditanggung pemerintah 100% selama tiga bulan. Sasarannya 552 ribu pekerja.
Bantuan Beras
Sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat akan mendapat 10 kg beras selama dua bulan. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp7 triliun.
Subsidi Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Ojol, sopir, kurir, hingga pekerja logistik akan mendapat bantuan iuran JKK dan JKM sebesar 50% selama enam bulan.
Relaksasi KPR
BPJS Ketenagakerjaan menanggung selisih bunga untuk 1.050 unit rumah, dengan anggaran Rp150 miliar.
Padat Karya Tunai
Proyek upah harian di bawah Kementerian PUPR dan Kemenhub siap menyerap lebih dari 600 ribu pekerja.
Percepatan Deregulasi
Sistem perizinan OSS diperkuat lewat integrasi data di 50 daerah tahun ini, dan 300 daerah tahun depan.
Program Perkotaan & UMKM
Mulai dari perbaikan pemukiman hingga dukungan untuk gig economy. Pilot project dimulai di DKI Jakarta dengan dana Rp2,7 triliun, lalu diperluas ke sejumlah daerah.
Purbaya optimistis paket ini akan menahan laju pelemahan ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan.
“Kalau ekonomi tumbuh lebih cepat, penerimaan pajak juga ikut naik. Jadi defisitnya bisa tetap aman,” ujarnya. (*)













