Bandarlampung, Seminung.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya mengatasi bencana banjir yang kerap melanda wilayahnya. Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk normalisasi sungai, pembangunan talud, dan bronjong di 31 titik rawan banjir di seluruh kota.
Kepala Dinas PU Kota Bandarlampung, Dedi Sutioso, menjelaskan bahwa upaya penanganan banjir telah menjadi prioritas utama.
“Walikota Bandarlampung meminta kami untuk melakukan normalisasi sungai secara rutin. Setiap hari, tim kami menyusuri sungai-sungai dan saluran drainase untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik,” ujar Dedi pada Rabu, (5/3/2025).
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung juga telah menyalurkan bantuan beras kepada korban banjir. Sebanyak 107,6 ton beras dibagikan kepada 10.760 rumah tangga di 16 kecamatan.
“Setiap rumah menerima bantuan 10 kg beras,” jelas Wakhidi, Kepala BPBD Kota Bandarlampung.
Pemkot Bandarlampung juga telah merancang 10 langkah strategis untuk menekan risiko banjir di masa depan. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Kerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan wilayah catchment (area register 17 dan 19).
2. Perbaikan dan pendalaman sistem drainase.
3. Normalisasi sungai secara rutin bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
4. Pemeliharaan drainase dari sampah dan sedimen.
5. Peninggian talud di sepanjang sungai.
6. Penanaman pohon dan penambahan ruang terbuka hijau.
7. Pemasangan alat peringatan dini di wilayah rawan banjir, seperti register 17 dan 19.
8. Pembangunan embung dan sumur resapan.
9. Penyediaan jalur evakuasi untuk situasi darurat.
10. Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Bandarlampung berharap dapat mengurangi dampak banjir dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. (*)