Bandarlampung, Seminung.com — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandarlampung menggelar wisuda tahfiz Al-Qur’an bagi 300 siswa pada acara yang berlangsung khidmat, Kamis (17/4/2025). Para siswa diwisuda setelah berhasil menghafal Al-Qur’an mulai dari 3 hingga 15 juz.
Kepala MAN 1 Bandarlampung, Lukman Halim, mengatakan program tahfiz Al-Qur’an merupakan salah satu program andalan di madrasah tersebut sekaligus menjadi program prioritas di Kementerian Agama Provinsi Lampung.
“Tahfizul Qur’an ini adalah bagian dari program madrasah kami, juga menjadi program unggulan Kementerian Agama di Lampung. Kami ingin anak-anak madrasah memiliki banyak manfaat, salah satunya dengan menjadi penghafal Al-Qur’an,” ujar Lukman Halim.
Menurut Lukman, wisuda ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi siswa dan madrasah, tetapi juga memberikan nilai lebih untuk masa depan mereka. “Banyak dari anak-anak kita yang bercita-cita, ingin menjadi penyatu keluarga di surga melalui hafalan Qur’an. Ini luar biasa, lebih dari sekadar kesuksesan duniawi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Lukman juga mengungkapkan pentingnya dukungan orang tua dan apresiasi masyarakat terhadap program tahfiz. “Saya melihat kebahagiaan luar biasa dari para orang tua saat menyaksikan anak-anaknya diwisuda. Ini juga menjawab tantangan bahwa alumni madrasah harus siap menjadi imam, guru ngaji, bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” katanya.
Lukman menambahkan, hafalan Al-Qur’an kini menjadi nilai tambah dalam seleksi di berbagai instansi pendidikan maupun kedinasan, termasuk jalur penerimaan di kepolisian dan TNI.
Sebagai salah satu madrasah favorit di Provinsi Lampung, MAN 1 Bandarlampung mencatatkan prestasi membanggakan. Tahun ini, jumlah siswa yang diterima melalui jalur undangan di berbagai perguruan tinggi, khususnya di Universitas Lampung (Unila), mencapai angka terbanyak.
“Kami mencatat sekitar 205 siswa diterima melalui jalur undangan, dan ini 250 persen dari kuota. Ini hasil kerja keras memaksimalkan potensi siswa sejak awal,” kata Lukman.
MAN 1 Bandarlampung juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendatangkan guru tamu atau guest teacher dari berbagai bidang, seperti dosen, psikolog, praktisi bahasa Inggris, serta alumni sukses yang membagikan kisah inspiratif mereka.
Namun, Lukman mengakui masih ada tantangan, khususnya keterbatasan jumlah guru pembimbing tahfiz. “Saat ini kami memiliki sembilan guru untuk tahfiz di asrama. Tapi kami masih butuh dukungan dari pondok pesantren atau perguruan tinggi yang memiliki kapasitas untuk membimbing dan memurojaah hafalan siswa,” pungkasnya.
Lukman berharap, Kementerian Agama Provinsi Lampung dan berbagai pihak terkait terus mendukung pengembangan program tahfiz ini agar ke depan bisa meluluskan lebih banyak hafiz Qur’an dari MAN 1 Bandarlampung. (ido)